Oleh : Amanah Hijriah
Orang bilang, tempat pelarian paling
terhormat dan berkualitas itu, Pare. Hahaha. Memang benar kawan. Rata-rata
orang yang saya temui di Pare adalah mereka yang berstatus baru lulus SMA atau
baru lulus kuliah, ada juga yang sedang jenuh dengan pekerjaannya, cuti lalu
pergi ke Pare, ada juga yang lagi butuh kerjaan dan rata-rata perusahaan yang
ingin ditujunya mensyaratkan bisa berkomunikasi bahasa Inggris, juga pergi ke
Pare. Yah, intinya mereka semua butuh bahasa Inggris sebagai penunjang
kehidupan mereka selanjutnya.
Sebenarnya, apa itu Pare? Pare adalah nama
sebuah kampung di Kabupaten Tulungrejo, Kediri, Jawa Timur. Perkampungan ini
unik, karena terkenal dengan sebutan Kampung Inggris, ada juga yang bilang
Kampung Bahasa, karena ada beberapa lembaga kursus yang tidak hanya mengajarkan
bahasa Inggris, tapi juga bahasa Mandarin, Arab bahkan Jepang. Ada ratusan
lembaga kursus bahasa Inggris di kampung ini sehingga dinamai Kampung Inggris.
Suasana belajar dikampung ini cukup menyenangkan. Banyak orang
yang belum tau bertanya dan berkata seperti ini,
1. “kenapa
harus belajar bahasa Inggris di Pare? Kan di lembaga kursus dekat rumah juga
bisa.”
2. “apa
istimewanya di Pare?”
3. “ah, kalau
cuma belajar speaking sih, tinggal latihan aja, praktek. Ngapain jauh-jauh ke
Pare?”
4. “mahal”
Baiklah, dari keempat pernyataan itu, sebenarnya paling parah yang nomor 4. Guys, tidak ada sesuatu yang berharga yang dapat kamu miliki tanpa pengorbanan. Ilmu jika tidak dicari dan diperjuangkan, tidak akan datang tiba-tiba. Untuk pernyataan lainnya, akan saya jawab:
Dekat rumah juga bagus kalau kamu
sungguh-sungguh dan tidak punya waktu cukup banyak. Misalnya jika kamu harus
kuliah atau bekerja. Namun kalau dari segi efektivitasnya, maka di Pare jauh
lebih efektif. Karena dalam satu hari saja, bisa jadi ada 7 kali pertemuan x
1,5 jam tiap pertemuannya. 2 kelas CAMP, dan 5 kelas dilembaga kursus. Selain
itu, banyak CAMP yang menerapkan English Area, yakni harus ngomong bahasa
Inggris full 24 jam. Jangan khawatir yang baru belajar, karena bakal dibantu
kok sama tutor-tutor camp dan pastinya ada beberapa hapalan vocab buat bekal
kita ngomong. Dengan kondisi seperti ini, alasan utama kamu harus ke Pare
adalah “LINGKUNGAN”nya. Kamu akan menemui banyak orang yang bernasib sama dengan
kamu, sama-sama belajar, berdiskusi dan mempraktekkan ilmu yang kamu punya.
Nah, bagi kamu yang ingin belajar di Pare, saya punya beberapa
tips yang harus kamu persiapkan sebelum kesana:
1. Buat prioritas kebutuhan kamu.
Apakah
kelas speaking, pronunciation, vocab, grammar, translation, writing, TOEFL atau
IELTS yang kamu butuhkan lebih dulu? Saran saya, kalau kamu ingin ke
translation, writing, TOEFL atau IELTS, pastikan kamu sudah punya basic grammar
yang kuat. Apalagi untuk TOEFL dan IELTS, pastikan kemampuan speaking kamu juga
bagus, karena di TOEFL cukup membantu untuk part Listening dan di IELTS memang
ada part untuk ujian speaking.
Bagaimana
yang ingin belajar dari dasar?
Saya
sarankan ambil kelas speaking for basic dulu. Karena bahasa butuh pembiasaan,
guys. Apalagi untuk pemula. Biasanya kalau untuk paket speaking dasar, sudah
dilengkapi dengan kelas vocabularies dan pronunciation. Tapi kalaupun tidak,
kamu bisa ambil kelas per program yang kamu butuhkan. Setelah ke speaking,
silahkan lanjut ke program grammar. Grammar membantu kamu dalam hal tata bahasa
baik ketika menulis maupun berbicara.
Usahakan
jangan bingung ketika sudah disana. Jauh-jauh hari ketahui apa kebutuhan dan
kekurangan kamu, sehingga kamu lebih mantap ketika belajar disana.
2. Pilih lembaga kursus sesuai dengan kebutuhan.
Masing-masing
lembaga kursus mempunyai kekurangan dan kelebihan. Misalnya, lembaga kursus A
terkenal karena grammarnya bagus, belum tentu dibidang speakingnya juga. Begitu
juga sebaliknya. Berikut
sedikit saran dari saya:
Speaking
: Daffodils, Marvelous, Global English, Mr.Bob, Elfast, Access ES, Peace
Grammar
: Smart, Elfast, Kresna
TOEFL
: TEST, Elfast, Oxford, Mahesa
IELST
: TEST, English Studio, Global English, Elfast
3. Biaya kursus, biaya hidup dan biaya hiburan.
Biaya kursus ini relatif
tergantung berapa banyak kelas yang kamu ambil dan dalam periode yang 2 minggu
atau 1 bulan. Berikut contoh perhitungan kelas speaking dalam jangka 2 minggu :
Kelas
|
Biaya
|
Pertemuan
/ hari
|
Speaking 1
|
130.000
|
2
|
Pronunciation
|
130.000
|
1
|
Vocab 1
|
130.000
|
2
|
Total
|
390.000
|
5
|
Berikut contoh perhitungan biaya hidup di
Pare selama 1 bulan:
Kebutuhan
|
Keterangan
|
Dikali
|
Biaya
|
Kursus
|
200.000
|
4 program
|
Rp 800.000
|
Tempat tinggal
|
300.000
|
||
Makan
|
30.000 / hari
|
30 hari
|
900.000
|
Laundry
|
3.500 / kg
|
12 kali
|
42.000
|
Sewa sepeda
|
1 bulan
|
60.000
|
|
Hiburan
|
200.000
|
||
Kebutuhan lain
|
150.000
|
||
Total
|
Rp 2.452.000
|
Perhitungan
ini relatif, sesuai dengan kebutuhan kamu. Bahkan saya pernah menemui penginapan yang sebulan harga Rp150.000-Rp500.000. Dan ada juga beberapa lembaga kursus yang menyediakan paket kursus+camp dengan kisaran harga Rp650.000/bulan. Kalau bukan CAMP, atau kos biasa+kursus seharga Rp430.000/bulan juga ada. Pertama kali saya ke Pare menghabiskan biaya Rp1.300.000 sudah termasuk wisata pula, tapi exclude soal makan dan jajan. Kalau mau lebih hemat, nyuci
sendiri, kurangi jalan-jalan dan kebiasaan ngemil. :D
Untuk pertama kalinya, saya sarankan ambil paket saja. Bulan selanjutnya, kamu tentukan sendiri. :)
Untuk pertama kalinya, saya sarankan ambil paket saja. Bulan selanjutnya, kamu tentukan sendiri. :)
4. Kebutuhan Pribadi
Cuaca di Pare cukup panas, tapi panasnya tidak sampai seperti
didaerah asal saya, di Pontianak. :D Jadi usahakan bawa baju yang biasa saja
dan serap keringat. Tapi jangan bawa highheels dan sepatu khas ala kantor,
sungguh ga akan berguna. Bawa obat pribadi kalau punya penyakit khusus.
Fasilitas infrastruktur di Pare sudah cukup lengkap. Rumah sakit dekat, ATM banyak, jalan
juga bagus dan banyak minimarket. Di
Pare Taman juga ada tempat anak-anak nongkrong, Taman Kilisuci, Candi Surowono, dan kolam renang dekat Surowono, bagi yang suka renang (kayak gue, hahaha). Kalau yang suka ngemall
& nonton, bisa pergi ke Kota Kediri yang kira-kira 25 menit untuk sampai
kesana. Jangan lupa singgah ke Simpang Lima Gumul (SLG), monumen khas Kota Kediri,
tiruan Arc de Triomphe -nya Paris.
Simpang Lima Gumul |
Simpang Lima Gumul |
Simpang Lima Gumul sore hari |
Simpang Lima Gumul |
Candi Surowono |
Candi Surowono |
Taman Kilisuci Pare |
Taman Kilisuci |
Sekian info dari saya. Semoga bermanfaat. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar