Oleh : Amanah Hijriah
Siapa sih yang nggak suka jalan-jalan? Ada sih, contohnya, adik
ku. -_-
Nggak, semua pasti senang lihat pemandangan yang indah, semua
pasti senang ketika melihat sesuatu yang baru.
Aku nggak tau sejak kapan aku beneran suka
jalan. Hmm, kayaknya emang dari kecil emang suka ngebolang deh. Umur kelas 5 SD
aja udah jalan kaki 5km bolak balik, dan sepedahan 8km bolak balik. Emang nggak cukup membanggakan sih bagi sebagian
anak lainnya, tapi itu udah cukup luar biasa bagiku. Maklum saja, dari kecil
sudah dibesarkan di ibu kota provinsi. Dari umur 3-4 tahun udah hobi kelayapan
ke rumah tetangga gang sebelah. Luka, lecet, sehabis lari-lari atau jatuh dari
sepeda adalah hal yang sangat sangat lumrah, sehingga tak jarang betadine dan
zambuk pasti ada nempel dilutut atau siku. Paling parah adalah manjat pohon,
jatuh dan menyebabkan daging dibawah hidungku hampir terbelah.
Anak ini tumbuh. Memang nggak se-ekstrem
ketika masih kecil. Ngebolang juga nggak wah-wah amat. Tapi ijinkan aku untuk
membagi pengalaman ku yang sangat sedikit ini.
Bandung,
Jawa Barat
Siapa yang tak kenal kota ini. Identik dengan
kata dingin, kota metropolitan kedua setelah Jakarta, kota kuliner dan kota
wisata. Pertama kali ke kota ini pada pertengahan tahun 2012. Aku ke kota ini
bersama keluarga ku dalam rangka mengunjungi abah dan merasakan sensasi lebaran
di kampung orang.
Suasananya dingin. Ya, itu fakta tak
terbantahkan ketika aku menginjakkan kaki ke lantai pertama kalinya. Rumah yang
aku tinggali saat itu di Jalan Geger Kalong, deket Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI), juga Darut Tauhid-nya aa Gym. Kalau lurus lagi di Jalan
Setiabudi, itu arah ke Lembang yang terkenal “duingiiiin tapi ngangenin”. Haha.
Airnya jangan ditanya, dingin kayak air es.
Jadi males banget mau ke WC atau kamar mandi kalau nggak penting-penting amat (emang
ada kepentingan apalagi selain mandi dan buang hajat?). Tapi dengan bangga aku
menyatakan bahwa aku pernah mandi jam 2 pagi dengan air ledeng, tanpa air panas.
Setelahnya bergulung dalam selimut. Haha.
Kali pertama kesini, tak banyak yang aku
kunjungi. Hanya UPI, Ciwalk Cihampelas, Pasar Baru dan Masjid Raya Agung Jawa
Barat Bandung. Karena waktu itu abah sedang sakit dan sedang bulan puasa pula
menjelang lebaran.
Untuk yang kedua kalinya, tak hanya UPI yang aku kunjungi. Abah
sudah sehat dan menunggu disana, saatnya jalan-jalaaaaan. Mulai dari Tangkuban
Perahu, Ciwidey, Wisata Petik Strawberry, Kampung Daun, Ciater, Observatorium Bosscha
(tempat shooting Petualangan Sherina itu lho), UNPAD, ITB dan Dago.
Terima kasih abah. Semoga kita bisa jalan-jalan keluarga lagi
bareng mama dan Ilma
Nah, yang ketiga kalinya ke Bandung, spesial menghadiri hari
istimewa abah. Kali ini si Ilma, adik ku, nggak ikut karena mau ulangan umum dan
nggak ada jalan kesana kemari. Hanya ke UPI, kebun teh dan Trans Bandung yang
dulunya BSM. Tapi aku tetap senang.
Ah, jadi baper kan nulis beginian di kota orang. Jadi kangen mama
& abah.
Sekian. Mau nelpon orangtua dulu.
Sekian. Mau nelpon orangtua dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar