Selama ini, dari bangku SMA
sampai ketika lulus S1, yang terbersit dalam pikiran saya mengenai akuntansi
adalah bagaimana cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar. Tentunya,
dalam penyusunan laporan keuangan tersebut melalui serangkaian proses yang
berawal dari sebuah transaksi yang menghasilkan bukti transaksi. lalu
diklasifikasikan, sampai akhirnya menjadi beberapa jenis laporan keuangan,
yaitu :
1. Laporan laba-rugi
2. Neraca
3. Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
Bagaimana dengan definisi?
Akuntansi merupakan seni, proses
dan teknologi.
Seni : yang artinya seni dalam mencatat,
menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan
dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan
hasil-hasilnya.
Proses : pengidentifikasian,
pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian dan penyajian data
keuangan dasar (bahan oleh akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian,
transaksi-transaksi atau kegiatan operasi suatu unit organisasidengan cara
tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang
berkepentingan.
Teknologi : akuntansi merupakan
alat institusi sosial untuk menyediakan pedoman pengukuran dan metode untuk
membuat informasi keuangan.
Berdasarkan uraian tersebut
ditambah dengan definisi akuntansi yang selama ini saya pelajari, maka saya sendiri
cenderung mendefinisikan akuntansi sebagai seni dalam proses pencatatan yang
berkaitan dengan transaksi atau segala sesuatu yang diukur dalam satuan nilai
moneter dan hasil akhirnya adalah informasi keuangan yang berguna bagi
pihak-pihak tertentu.
Bagaimana hubungan akuntansi
dengan logika?
Karaketeristik-karakteristik
laporan keuangan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi menyiratkan
bahwa akuntansi pasti sejalan dengan logika. Semua yang berkaitan dengan
ekonomi badan usaha dikuantifikasikan.
Bagaimana hubungannya dengan
keihklasan? Lalu Ke-Tuhan-an dalam akuntansi?
Perusahaan atau badan usaha
tujuan utamanya adalah mencari keuntungan. Sistem akuntansi yang digunakan
merupakan akuntansi modern atau konvensional. Akuntansi hanyalah sebuah metode.
Namun seiring berjalannya waktu, perusahaan menyadari tanggungjawab moral tidak
hanya pada pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan, namun juga
masyarakat yang secara tidak langsung mempunyai andil. Maka dari itu CSR
dimasukan dalam pos laporan keuangan. Walaupun begitu, sebagian orang tetap
menilai bahwa itu belum cukup untuk menghadirkan nilai-nilai kemanusiaan,
karena faktanya banyak perusahaan yang “menghalalkan” berbagai macam cara untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar