Welcome to My blog

"Bila kamu tak tahan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan.(Imam Syafi’i)"

Rabu, 26 Oktober 2016

“ECONOMIC AND SOCIAL ROLE FOR CORPORATE AUDIT”

“ECONOMIC AND SOCIAL ROLE FOR CORPORATE AUDIT”
PERAN EKONOMI DAN SOSIAL UNTUK AUDIT PERUSAHAAN
 


        Pada chapter ini akan dibahas mengenai peran verifikasi dalam aktivitas manusia pada umumnya dan pengauditan (khususnya pada perusahaa). Peran ini akan dibagi menjadi level yang berbeda, namun tidak ada yang saling eksklusif. Hal ini merupakan pengembangan dari peran audit untuk lebih fokus pada kebutuhan ekonomi individu dari jasa audit.
        Pendekatan ekonomi mengasumsikan bahwa pengauditan perusahaan membantu efisiensi pertukaran ekonomi yang rasional oleh organisasi perusahaan (Wallace, 1985). Flinot (1988) juga mengemukakan bahwa peran audit membantu dalam tata kelola perusahaan dan akuntabilitas manajemen. Dan lebih kritis, fungsi audit untuk membangun dan menjaga ketidakseimbangan hubungan kekuatan (power) yang ada didalam masyarakat mengenai efisiensi dan keadilan (Clegg, 1989).
Ekonomi merupakan ilmu yang berkaitan dengan hubungan antar manusia yang biasanya selalu muncul untuk menjawab kebutuhan yang hadir diantara manusia dalam perkembangannya jawaban tersebut memerlukan jaminan agar dalam praktiknya dapat memperkecil gesekan gesekan yang biasanya timbul dalam interaksi tersebut. Tujuan dari audit sepertinya masih untuk penyediaan bagian terpenting saat ini dengan atestasi dari keandalan informasi saat ini yang di berikan kepada mereka yang dipercayakan oleh orang lain.

1.      Peran Umum Verfikasi dan Pengauditan
Dari chapter yang sebelumnya, kita pahami bahwa audit menyediakan jasa yang berguna dalam komunitas atau individu dan organisasi dalam kebutuhan penjaminan (assurance) dan kepuasan karena prioritas keraguan dan ketidakpastian mengenai “sesuatu” dalam dunia yang sebenarnya yang menarik bagi mereka. Audit tidak hanya memberikan assurance dalam bentuk verifikasi, namun juga memberikan perlindungan agar mencegah perilaku menyimpang dan kecerobohan individu didalamnya.

Flint (1988) menyatakan :
“Audit is social phenomenon. It has no purpose or value except in its practical usefillness. It is wholly utilitarian. The function has evolved in response to a perceived need of individuals or groups in society who seek information or reassurance about the conduct or performance of other in which they have an acknowledged and legitimate interest : it exists because the interested individuals or groups are unable for one or more reasons to obtain for themselves the information or reassurance they require.”

 “Audit adalah fenomena sosial. Audit tidak mempunyai tujuan atau nilai kecuali dalam prakteknya sangat berguna. Ini sepenuhnya bermanfaat (utilitarian). Fungsi yang telah berkembang dalam menanggapi kebutuhan yang dirasakan individu atau kelompok dalam masyarakat yang mencari informasi atau jaminan tentang perilaku atau kinerja lain di mana mereka telah diakui dan sah: itu ada karena individu atau kelompok yang tertarik tidak mampu untuk satu atau lebih banyak alasan untuk mendapatkan informasi atau jaminan yang mereka butuhkan.”

2.      Peran Khusus Sosial Untuk Audit Perusahaan
Informasi yang dilaporkan sebagai bagian dari pengelolaan manajerial adalah  keuangan, dan akuntabilitasnya adalah bahwa manajer perusahaan kepada pemegang saham-pemilik organisasi perusahaan. Verifikasi seperti di sektor korporasi berpendapat hal ini menjadi bermanfaat bagi pemegang saham individu dan masyarakat pada umumnya. informasi yang dilaporkan dapat dianggap sebagai barang publik. Hal itu tersedia tidak hanya untuk pemegang saham individu tetapi juga untuk masyarakat luas sebagai masalah catatan publik dan dapat menghasilkan berbagai keputusan dan tindakan ekonomi dan sosial oleh individu yang mengandalkan keputusan itu  untuk tujuan tersebut, tetapi tidak langsung ditentukan oleh peraturan yang bersangkutan.

3.      Kekuatan dan Peran Sosial dari Audit
Clegg (1989) meyatakan bahwa organisasi sebagai kumpulan dari hubungan yang bersifat kontraktual yang tidak sepenuhnya dapat dikontrol karena adanya agency (berhubungan dengan teori agensi. Mengambil pikiran-pikiran umum dalam konteks situasi lembaga terkait pelaporan keuangan perusahaan adalah mungkin untuk menafsirkan fungsi audit dalam hal kepercayaan, kekuasaan, dan kedisiplinan. Bagaimanapun juga sebagai pihak yang dipercaya untuk kepemilikan perusahaan, auditor juga memiliki posisi yang kuat untuk melakukan kebijakan. Oleh karena itu, mereka juga harus tunduk pada kedispilinan, dengan cara menerakan perilaku standar profesional yang diharapkan dari mereka.

4.      Peran Ekonomi Secara Umum Untuk Verifikasi dan  Audit
Serangkaian hubungan yang dapat dibuat untuk mengamati perilaku manusia dan organisasi.
1)     Fenomena tertentu yang ada di dunia nyata
2)     Keraguan yang mengangkat tentang kondisi atau situasi yang memprihatinkan.
3)     Keraguan seperti menciptakan ketidakpastian setidaknya untuk satu anggota.
4)     Ketidakpastian ini mnyediakan kebutuhan untuk verifikasi dari fenomena untuk menghilangkan atau menghapus ketidakpastian dan keraguan.
5)     Memverifikasi kondisi atau kualitas dari fenomena memberikan jaminan dan kenyamanan yang memadai kepada anggota untuk menghilangkan ketidakpastian dan keraguan.
6)     Dalam konteks berbagai pengambilan keputusan, anggota mampu untuk berhubungan secara lebih rasional dengan tanggung jawab kepada satu yang lain dan kepada fenomena.

5.      Peran Ekonomi Tertentu Untuk Audit
Informasi dalam keraguan biasanya tanggung jawab dari pelaporan entitas manajemen yang  bertindak sebagai agen untuk prinsip-kepemilikannya. Auditor dapat diamati dalam situasi lembaga kontraktual, melibatkan pemilik perusahaan sebagai ketua, manager sebagai wakilk, dan kelompok lain dalam hubungan kontrak dengan perusahaan. Peran ekonomi auditor adalah bertindak sebagai perwakilan untuk para pemilik dalam sebuah situasi di mana kontrak incentive digunakan untuk pelengkap seperti audit. Audit mempunyai potensi untuk meningkatkan kualitas dari pelaporan keuangan, dan pelaporan keuangan yang lebih baik mempunyai potensi untuk menghilangkan konflik kontraktual.
Perlunya mengaudit public adalah untuk menyediakan hasil informasi keuangan dari keberadaan barang public, relatif bebas dan akses publik terbatas, dan oleh karena itu dibutuhkan standar kualita minimum untuk melindungi konsumen umum. Dengan kata lain, pada dasarnya peran ekonomi dari oleh auditor dalam sebuah peraturan dapat dirasakan sebagai perwakilan untuk pemilik, di mana di sana ada sumber informasi publik dan sumber informasi badan swasta, dan berpotensi terjadi kerusakan konsumen secara ekonomi kecuali mereka patuh pada proses kontrol kualitas minimum seperti audit.

6.      Peran Ekonomi Khusus Untuk Audit Perusahaan
Informasi keuangan dari organisasi perusahaan, yang tidak diidentifikasi secara relevan dan/ atau tidak reliable, dapat menyebabkan ketidakberuntungan ekonomi untuk pemegang saham dan konstituen perusahaan lainnya kalau ketergantungan pada informasi tersebut menghasilkan keputusn yang salah. Kalau informasinya salah atau menyesatkan berkaitan dengan kemajuan keuangan perusahaan, posisi atau prospek. Dan tanda tersebuit telah ditindak lanjuti dengan cara membuat program alternative.
7.      Literatur Untuk Peran Ekonomi dalam Audit
Yang terpenting dari mengaudit informasi keuangan dengan tanggung jawab kepada pembuatan keputusan ekonomi dalam aktivitas perusahaan yang dapat ditunjukkan dengan referensi dari literature yang lebih luas dari teori pelaporan keuangan dan praktiknya. Pandangan dari peran audit didukung dalam berbai pencatatan dalam pelaporan keuangan selama 5 tahun terakhir. Salahg satu laporan keuangan untuk diaudit yang penuh dengan ketentuan informasi keuangan sangat berguna untuk keputusan ekonomi dalam pelaporan komite American Accounting Association.
Tabel 1
Pernyataan kebutuhan audit oleh beberapa literature
Advocates
Statements
American Accounting Association (AAA, 1966)
Akuntansi menyediakan informasi dalam pembuatan keputusan yang berhubungan dengan keterbatasan penggunaan sumber daya dan menentukan adopsi standar laporan akuntansi yang dapat diverifikasi.
American Institute of Certified Public Accountants (AICP, 1973)
Hal pokok keputusan yang bersifat ekonomi ditujukan untuk laporan keuangan eksternal dan kriteria spesifik untuk keandalan informasi. Adapun ketentuan kriteria spesifik ada didalam jurnal Ronen (1974).
Financial Accounting Standards Board (FASB, 1978)
Laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi berguna untuk disajikan kepada calon investor, kreditur dan pengguna lainnya untuk membuat keputusan berinvestasi, kredit dan keputusan lainnya.

8.      Kepentingan Ekonomi dan Verifikasi
Peran verifikasi secara umum dan audit khususnya diamati dari posisi individu dan organisasi yang diverifikasi, daripada dari penerima di mana fungsi ini berlangsung. Teori Audit tradisional cenderung focus pada keuntungan audit untuk pengguna laporan keuangan. Beberapa aspek kunci dari peran kepentingan verifikasi adalah :
  •  Menyediakan pesan tersirat untuk pihak yang berkepentingan, bahwa individu yang terverifikasi bersedia diverifikasi
  •  Verifikasi menyediakan informasi tambahan dalam sebuah situasi yang keputusannya belum pasti diambil.
  •  Fungsi verifikasi bisa terlihat sebagai bentuk kualitas control atau jaminan dari perindungan semua orang termasuk keputusan awal, dan pencegahan akibat ketidakberuntungan ekonomi.


9.      Kepentingan Ekonomi  dan Audit
Peran fungsi audit itu tidak semata-mata berpendapat dalam hal ekonomi dan bantuan social untuk individu dan organisasi dengan keraguan dan ketidakpastian tenteang kualitas pelaporan informasi keuangan. Seharusnya juga dilihat dari prespektif dari penghasil informasi yang bersedia yang mampu memenuhi kepentingan pribadi. Dengan kata lain, setiap indovodu membutuhkan sebuah audit sebanyak mungkin untuk konsumen jasa audit.

10. Peran Jiwa untuk Audit dan Verifikasi
1) Peran pertama terkait bantuan yang mnyediakan kestabilan yang dibutuhkan dalam hubungan masyarakat dengan pemberian jasa asuransdan kenyamanan jika terjadi keraguan dalam individu maupun organisasi.
2)    Peran kedua melibatkan peningkatan keputusan rasionalitas individu dan organisasi dan tindakan dengan konsekuensi ekonomi.
Menyediakan verifikasi atau audit dengan gambaran yang jelas dari factor yang terkait. Nilai dari peran ini untuk verifikasi dan audit terlepas dari apakah ada keraguan atau ketidakpastian bisa diklarifikasi, seperti aktivitas yang berpotensi untuk mencegah kecemasan individu, dan bisa dibilang dengan demikian dapat membantu dalam mempertahankan hubungan ekonomi dan social.

10. Keajaiban Akuntansi  dan Ritual
Gambling menyediakan pernyataan yang berhubungan dengan gambaran alternaif dari peran akuntansi. Esensi dari penjelasan ini adalah bahwa kejaiban peran  kinerja akuntan dalam social, di mana manfaat  sama dengan ekonomi. Lebih lanjut bahwa kompleksitas biasa dan keusangan informasi laporan akuntansi  menyarankan bahwa penerima potensial harus menggunakan sumber sedikit kompleks dan lebih cepat dari informasi untuk keputusan dan tindakan.
Peran untuk akuntansi adalah sebuah ritual yang menyediakan kenyamanan dalam memebrikan situsasi mnelalui persetujuan interpretasi dari pesan akuntansi yang dilaporkan.

11.  Peran Jiwa untuk Verifikasi
Dari pemikiran di atas, hal itu relevan untuk menghubungkannya ke pelaku, verifikasi dan audit.
Peran Jiwa Untuk Audit  Perusahaan
Oleh karena itu dimungkinkan untuk berintepretasi bahwa peran dari verifikasi sebagai ptensi manfaat dari penerima. Audit dari informasi akuntansi secarakhusus dalam konteks organisasi perusahan.

12.  Gambaran Politik  dari Audit Perusahaan
Auditor perusahaan dianggap memiliki kepentingan ekonomi dan social dalam penyajian. Peran audit di interpretasikan dalam hal keahlian professional, tergantung pada dukungan ekonomi dari eakil manajer perushaaan, dan mentoleransi praktik akuntansi praktis karene hal itu menyediakan penghargan ekonomi yang besar untuk mereka.


Tidak ada komentar: