Welcome to My blog

"Bila kamu tak tahan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan.(Imam Syafi’i)"

Rabu, 26 Oktober 2016

"DOUBT, VERIFICATION AND CORPORATE AUDIT"

CHAPTER 2 : DOUBT, VERIFICATION AND CORPORATE AUDIT
PENDAHULUAN
Menyediakan perluasan materi mengenai audit sebelum melanjutkan ke tujuannya. Ini dilakukan dengan cara yang pertama : memperhatikan topik audit secara umum, kemudian mengembangkan beberapa macam penjelasan dan diskusi disertai dengan konteks organisasi perusahaan yang spesifik.
Tujuan spesifik dari chapter menyajikan overview tempat berkembangnya perusahan audit dalam masyarakat umum dan khususnya dalam perusahaan. Walaupun pembahasan audit kali ini lebih luas, namun fungsi audit tidak bisa ditempatkan dalam berbagai konteks; dan pada prakteknya, tetap hanya sebagai aturan yang berkaitan dengan teknik yang kompleks untuk memenuhi tugas yang dimintai oleh peraturan perusahaan. Dalam keadaan ini, fungsi yang muncul tanpa ada peran yang jelas dan terarah.

PEMBAHASAN
Doubts, uncertainties, verifications and Auditing
(Keraguan, ketidakpastian, verifikasi dan Audit)
Agar mahami sifat dasar dan tujuan dari spesifik praktek audit dalam perusahaan, penting untuk memahami 2 hal yang relatif sederhana dan terkait, yaitu :
  • Mengidentifikasi faktor-faktor yang muncul dalam aktivitas manusia yang merupakan pemicu dari keraguan dan ketidakpastian.
  •  Keraguan dan ketidakpastian muncul untuk menciptakan kebutuhan beberapa bentuk fungsi verifikasi  audit : mengurangi atau menghapus faktor penyebab tersebut.

Bukti yang mendukung proposisi ini bisa diobservasi dalam aktivitas manusia sehari-hari, dan contohnya kemudian akan dibahas pada pada chapter ini. Verifikasi adalah suatu hal yang biasa dilakukan dalam praktek. Ketika hal itu menjadi suatu yang formal dan mempunyai sebuah kerangka yang menghubungkan antara gagasan dan praktek, maka hal tersebut dikatakan struktur dasar dalam melakukan audit.
Aktivitas manusia dan informasi yang ada berpengaruh terhadap tindakan manusia lainnya, oleh karena itu, tindakan dan informasi yang dihasilkan menimbulkan pernyataan:
Apakah kedua hal itu sudah memenuhi kredibilitasnya?
Dari pertanyaan tersebut, mengindikasikan keraguan dan hal-hal yang mengandung ketidakpastian ditentukan. Kepentingan ini merupakan bentuk dari proses verifikasi untuk membangun atau menolak kredibilitas sesuatu.
Tergantung pada sifat keraguan dan ketidakpastian, maka verifikasi dilakukan dengan cara :
  • ·         secara intuitif atau dengan instruksi
  • ·         secara cepat atau jangka waktu yang lama
  • ·         dengan ahli atau sederhana
  • ·         eksplisit atau implisit
  • ·         formal atau informal


Bagaimanapun bentuk mekanisnya, verifikasi bisa dikatakan sebagai bentui audit yang mengandung tujuan derajat korespondensi antara objek yang diragukan atau diterima dengan dapat dinilai.

Verifikasi atau auditing sebagai faktor yang menstabilkan dalam manajemen kebiasaan manusia. Murphy (1943) menyatakan : kapasitas untuk melindungi informasi, menilai reliabilitas keaslian dan menggunakan kecerdasan dalam penyelidikan adalah alasan yang penting dalam aktivitas manusia. Dengan demikian, hubungannya dengan teks diatas, tujuan adanya perusahaan audit adalah untuk mengurangi atau menghilangkan keraguan shareholders dan pihak-pihak lainnnya mengenai informasi keuangan yang disajikan

Example of Doubt, Uncertainty and Verification
Contoh Keraguan, Ketidakpastian dan Verifikasi
Sifat dasar dari verifikasi pada umumnya dan auditing khususnya ditentukan dengan keadaan individu, walaupun demikian, proses verifikasi mempunyai karakteristik tertentu. Hal ini dijelaskan dan diilustrasikan pada sesi berikut :
  • Di mana pasien mencari diagnosis ahli tambahan mengenai kondisinya dan pengobatan yang diresepkan oleh dokter pertama. Apa yang ragu dalam situasi ini adalah, diagnosis medis dan resep pertama yang diberikan.
  • Sebuah perusahaan penerbit sastra mencari dasar ahli dengan yang menolak atau menerima naskah untuk dipublikasikan. Kemampuan pemasaran dan penjualan dari naskah ini merupakan keraguan awal dari suatu perusahaan penerbit.
  • Aksi slow-motion diulang dalam sebuah pertandingan sepakbola. Subjek keraguan yang ditunjukkan dalam kasus ini adalah tindakan yang diambil oleh wasit, yang dipertanyakan oleh pemain, penonton dan pelatih.
  • Penilaian eksternal program doctor disebuah universitas dilakukan dengan mengevaluasi mahasiswa bagaimana kinerja pengajar tersebut. Relevansi dan kualitas silabus adalah hal yang diragukan dalam program yang ada disebuah universitas.
  • Suvei properti dilakukan oleh orang yang akan membeli bangunan. Kondisi property, sebagaimana yang dideskripsikan dibrosur oleh agen adalah subjek dari ketidakpastian pembeli yang potensial.

Ada yang mudah diverifikasi dengan melihatnya secara fisik (pertandingan, survei properti, dll) dan ada yang tidak (kesehatan pasien). Ini merupakan sifat dasar dari masing-masing fenomena (tangible atau intangible, fisik atau nonfisik) dan kemudian akan membawa pengaruh pada waktu dan ketersediaan bukti yang ada.
Untuk memverifikasi keraguan dan ketidakpastian, dibutuhkan hubungan seperti triangle (triangle of human relationship). Pertama adalah hubungan antara doubter dan originator of doubt. Kemudian dilengkapi dengan verifikator yang mengurangi atau menghilangkan keraguan doubter dengan memastikan bahwa originator of doubt sesuai dengan kriteria yang dapat diterima atau tidak. Implikasinya, doubter dapat membuat keputusan mengenai tindakan selanjutnya.
Fungsi dari verifikasi tidak hanya mengurangi keraguan dan ketidakpastian, namun juga membuat penilaian yang mempengaruhi keputusan rasional dan sesuai.

Verfication and The Audit Function
Verifikasi dan Fungsi Audit
Verifikasi melalui proses yang dapat diobservasi dan prosedur yang dapat dilaporkan. Contoh yang paling familiar dalam bidang akuntansi adalah menggunakan akuntan profesional dengan bebas memberikan opini secara eksplisit atas kualitas laporan keuangan terhadap pengguna laporan.
Ø  APC (1980) mendefiniskan : audit adalah pemeriksaan independen dan pengungkapan opini atas laporan keuangan dengan menunjuk auditor dalam melakukan dan kepatuhan yang relevan menurut kewajiban undang-undang.
Ø  American Accounting Association (AAA, 1973) menyatakan bahwa audit adalah proses kritis yang didesain untuk menilai informasi ekonomi yang berguna. Selanjutnya AAA juga mendeskripsikan fungsi audit : pengauditan adalah proses yang objektif dan mengevaluasi bukti mengenai tindakan ekonomi dan kejadian memastikan kesesuaian antara assersi (yang diklaim) dan kriteria yang dibangun dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang terkait.
Ø  Wallace (1985) : fungsi agensi dan biaya dalam situasi dimana agent (direktur atau manajer) tidak dipercayai oleh principal (shareholeders) untuk mengelola sumber daya dan aktivitas operasional perusahaan, lalu meminta laporan setelahnya.
Ø  Ball (1989) : auditor dilihat sebagai arbiter untuk menentukan konsistensi laporan keuangan oleh agent dengan ditentukan prosedur akuntansi.
Ø  Amstrong (1991) : Interpretasi dari audit adalah bagian dari agensi yang menganggap hubungan owner dan manajer berdasarkan pada loyalitas (kesetiaan) dan kepercayaan.

Financial Statements and Verification
Di UK dan US, pengauditan sudah dilakukan sejak pertengahan abad ke-19 (Lee, 1970; Boockholdt; 1983) dengan pendapat bahwa laporan keuangan sangat kuat dan itu memunyai bentuk secara eksplisit dapat diverifikasi sebagai kualitas primer yang diharapkan dari laporan keuangan.
Ø  Accounting Standard Committee (ASC, 1975) menyatakan bahwa kredibilitas informasi keuangan ditingkatkan jika itu diverifikasi secara independen.
Ø  FASB (1980) pernyataan yang dapat diverifikasi merupakan karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan sub-konsep lebih utama untuk menentukan kriteria yang reliabel.
Informasi lebih lanjut mengenai hubungan antara reliabel dan verifiable dapat dibaca dalam jurnal Chambers (1966) dan Sterling (1985). Mereka menyatakan bahwa reliabilitas cukup berkaitan dengan angka yang dilaporkan dan fenomena  yang mereka laporkan, laporan keuangan juga harus dapat diverifikasi untuk meyakinkan kesesusiannya.

Relevance, Reliability and Verification
Peran dari perusahaan auditor adalah untuk menengahi proses verifikasi yang didesain untuk melaporkan ketaatan laporan keuangan yang dipublikasi dengan kriteria yang berkualitas dan dengan demikian menghapus keraguan dan ketidakpastian mengenai pernyataan-pernyataan yang sebagai bagian dari proses tata kelola (corporate governance) dan akuntanbilitas manajerial.

Review Buku :

Tom Lee. (1994). Corporate Audit Theory. Chapman & I. London

Tidak ada komentar: