CHAPTER 2 : DOUBT, VERIFICATION AND
CORPORATE AUDIT
PENDAHULUAN
Menyediakan
perluasan materi mengenai audit sebelum melanjutkan ke tujuannya. Ini dilakukan
dengan cara yang pertama : memperhatikan topik audit secara umum, kemudian
mengembangkan beberapa macam penjelasan dan diskusi disertai dengan konteks
organisasi perusahaan yang spesifik.
Tujuan
spesifik dari chapter menyajikan overview tempat berkembangnya perusahan audit
dalam masyarakat umum dan khususnya dalam perusahaan. Walaupun pembahasan audit
kali ini lebih luas, namun fungsi audit tidak bisa ditempatkan dalam berbagai
konteks; dan pada prakteknya, tetap hanya sebagai aturan yang berkaitan dengan
teknik yang kompleks untuk memenuhi tugas yang dimintai oleh peraturan
perusahaan. Dalam keadaan ini, fungsi yang muncul tanpa ada peran yang jelas
dan terarah.
PEMBAHASAN
Doubts, uncertainties, verifications and
Auditing
(Keraguan, ketidakpastian, verifikasi dan
Audit)
Agar mahami
sifat dasar dan tujuan dari spesifik praktek audit dalam perusahaan, penting
untuk memahami 2 hal yang relatif sederhana dan terkait, yaitu :
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang muncul dalam aktivitas manusia yang merupakan pemicu dari keraguan dan ketidakpastian.
- Keraguan dan ketidakpastian muncul untuk menciptakan kebutuhan beberapa bentuk fungsi verifikasi audit : mengurangi atau menghapus faktor penyebab tersebut.
Bukti
yang mendukung proposisi ini bisa diobservasi dalam aktivitas manusia
sehari-hari, dan contohnya kemudian akan dibahas pada pada chapter ini. Verifikasi
adalah suatu hal yang biasa dilakukan dalam praktek. Ketika hal itu menjadi
suatu yang formal dan mempunyai sebuah kerangka yang menghubungkan antara
gagasan dan praktek, maka hal tersebut dikatakan struktur dasar dalam melakukan
audit.
Aktivitas
manusia dan informasi yang ada berpengaruh terhadap tindakan manusia lainnya,
oleh karena itu, tindakan dan informasi yang dihasilkan menimbulkan pernyataan:
Apakah kedua hal itu sudah memenuhi
kredibilitasnya?
Dari
pertanyaan tersebut, mengindikasikan keraguan dan hal-hal yang mengandung
ketidakpastian ditentukan. Kepentingan ini merupakan bentuk dari proses
verifikasi untuk membangun atau menolak kredibilitas sesuatu.
Tergantung
pada sifat keraguan dan ketidakpastian, maka verifikasi dilakukan dengan cara :
- · secara intuitif atau dengan instruksi
- · secara cepat atau jangka waktu yang lama
- · dengan ahli atau sederhana
- · eksplisit atau implisit
- · formal atau informal
Bagaimanapun
bentuk mekanisnya, verifikasi bisa dikatakan sebagai bentui audit yang
mengandung tujuan derajat korespondensi antara objek yang diragukan atau
diterima dengan dapat dinilai.
Verifikasi
atau auditing sebagai faktor yang menstabilkan dalam manajemen kebiasaan
manusia. Murphy (1943) menyatakan : kapasitas untuk melindungi informasi,
menilai reliabilitas keaslian dan menggunakan kecerdasan dalam penyelidikan
adalah alasan yang penting dalam aktivitas manusia. Dengan demikian,
hubungannya dengan teks diatas, tujuan adanya perusahaan audit adalah untuk
mengurangi atau menghilangkan keraguan shareholders dan pihak-pihak lainnnya
mengenai informasi keuangan yang disajikan
Example of Doubt, Uncertainty and
Verification
Contoh Keraguan, Ketidakpastian dan
Verifikasi
Sifat dasar
dari verifikasi pada umumnya dan auditing khususnya ditentukan dengan keadaan
individu, walaupun demikian, proses verifikasi mempunyai karakteristik
tertentu. Hal ini dijelaskan dan diilustrasikan pada sesi berikut :
- Di mana pasien mencari diagnosis ahli tambahan mengenai kondisinya dan pengobatan yang diresepkan oleh dokter pertama. Apa yang ragu dalam situasi ini adalah, diagnosis medis dan resep pertama yang diberikan.
- Sebuah perusahaan penerbit sastra mencari dasar ahli dengan yang menolak atau menerima naskah untuk dipublikasikan. Kemampuan pemasaran dan penjualan dari naskah ini merupakan keraguan awal dari suatu perusahaan penerbit.
- Aksi slow-motion diulang dalam sebuah pertandingan sepakbola. Subjek keraguan yang ditunjukkan dalam kasus ini adalah tindakan yang diambil oleh wasit, yang dipertanyakan oleh pemain, penonton dan pelatih.
- Penilaian eksternal program doctor disebuah universitas dilakukan dengan mengevaluasi mahasiswa bagaimana kinerja pengajar tersebut. Relevansi dan kualitas silabus adalah hal yang diragukan dalam program yang ada disebuah universitas.
- Suvei properti dilakukan oleh orang yang akan membeli bangunan. Kondisi property, sebagaimana yang dideskripsikan dibrosur oleh agen adalah subjek dari ketidakpastian pembeli yang potensial.
Ada
yang mudah diverifikasi dengan melihatnya secara fisik (pertandingan, survei
properti, dll) dan ada yang tidak (kesehatan pasien). Ini merupakan sifat dasar
dari masing-masing fenomena (tangible atau intangible, fisik atau nonfisik) dan
kemudian akan membawa pengaruh pada waktu dan ketersediaan bukti yang ada.
Untuk
memverifikasi keraguan dan ketidakpastian, dibutuhkan hubungan seperti triangle
(triangle of human relationship).
Pertama adalah hubungan antara doubter
dan originator of doubt. Kemudian dilengkapi
dengan verifikator yang mengurangi atau menghilangkan keraguan doubter dengan
memastikan bahwa originator of doubt sesuai
dengan kriteria yang dapat diterima atau tidak. Implikasinya, doubter dapat membuat keputusan mengenai
tindakan selanjutnya.
Fungsi
dari verifikasi tidak hanya mengurangi keraguan dan ketidakpastian, namun juga
membuat penilaian yang mempengaruhi keputusan rasional dan sesuai.
Verfication and The Audit Function
Verifikasi dan Fungsi Audit
Verifikasi
melalui proses yang dapat diobservasi dan prosedur yang dapat dilaporkan.
Contoh yang paling familiar dalam bidang akuntansi adalah menggunakan akuntan
profesional dengan bebas memberikan opini secara eksplisit atas kualitas
laporan keuangan terhadap pengguna laporan.
Ø
APC
(1980) mendefiniskan : audit adalah pemeriksaan independen dan pengungkapan
opini atas laporan keuangan dengan menunjuk auditor dalam melakukan dan
kepatuhan yang relevan menurut kewajiban undang-undang.
Ø
American
Accounting Association (AAA, 1973) menyatakan bahwa audit adalah proses kritis
yang didesain untuk menilai informasi ekonomi yang berguna. Selanjutnya AAA
juga mendeskripsikan fungsi audit : pengauditan adalah proses yang objektif dan
mengevaluasi bukti mengenai tindakan ekonomi dan kejadian memastikan kesesuaian
antara assersi (yang diklaim) dan kriteria yang dibangun dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada pihak yang terkait.
Ø
Wallace
(1985) : fungsi agensi dan biaya dalam situasi dimana agent (direktur atau manajer) tidak dipercayai oleh principal (shareholeders) untuk mengelola sumber
daya dan aktivitas operasional perusahaan, lalu meminta laporan setelahnya.
Ø
Ball
(1989) : auditor dilihat sebagai arbiter untuk menentukan konsistensi laporan
keuangan oleh agent dengan ditentukan prosedur akuntansi.
Ø
Amstrong
(1991) : Interpretasi dari audit adalah bagian dari agensi yang menganggap
hubungan owner dan manajer berdasarkan pada loyalitas (kesetiaan) dan
kepercayaan.
Financial Statements and Verification
Di UK dan
US, pengauditan sudah dilakukan sejak pertengahan abad ke-19 (Lee, 1970;
Boockholdt; 1983) dengan pendapat bahwa laporan keuangan sangat kuat dan itu
memunyai bentuk secara eksplisit dapat diverifikasi sebagai kualitas primer
yang diharapkan dari laporan keuangan.
Ø
Accounting
Standard Committee (ASC, 1975) menyatakan bahwa kredibilitas informasi keuangan
ditingkatkan jika itu diverifikasi secara independen.
Ø
FASB
(1980) pernyataan yang dapat diverifikasi merupakan karakteristik kualitatif
dari informasi akuntansi dan sub-konsep lebih utama untuk menentukan kriteria
yang reliabel.
Informasi
lebih lanjut mengenai hubungan antara reliabel dan verifiable dapat dibaca
dalam jurnal Chambers (1966) dan Sterling (1985). Mereka menyatakan bahwa
reliabilitas cukup berkaitan dengan angka yang dilaporkan dan fenomena yang mereka laporkan, laporan keuangan juga
harus dapat diverifikasi untuk meyakinkan kesesusiannya.
Relevance, Reliability and Verification
Peran dari
perusahaan auditor adalah untuk menengahi proses verifikasi yang didesain untuk
melaporkan ketaatan laporan keuangan yang dipublikasi dengan kriteria yang
berkualitas dan dengan demikian menghapus keraguan dan ketidakpastian mengenai
pernyataan-pernyataan yang sebagai bagian dari proses tata kelola (corporate
governance) dan akuntanbilitas manajerial.
Review Buku :
Tom
Lee. (1994). Corporate Audit Theory. Chapman & I. London
Tidak ada komentar:
Posting Komentar