Welcome to My blog

"Bila kamu tak tahan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan.(Imam Syafi’i)"

Selasa, 29 Maret 2016

Kepedihan dan Kenikmatan

Oleh : Amanah Hijriah

Hidup didunia adalah perjalanan. Dalam perjalanan itu, tentu kita pernah merasakan berbagai macam peristiwa. Ketika kita menemui suatu hal yang menyenangkan saat perjalanan, seperti pemandangan alam yang jarang kita lihat, jalan yang bebas macet dan umumnya dalam setiap perjalanan pasti ada orang-orang baru yang kita temui. Namun tak semua perjalanan itu bebas hambatan. Kadang kita menemui masalah-masalah seperti kemacetan, kerusakan pada kendaraan yang kita gunakan, bahkan kecelakaan apabila kita tidak berhati-hati.
Begitu juga dengan hidup. Dalam hidup ini kita diberi kenikmatan yang luar biasa namun tak jarang kita lupa mensyukurinya. Kenikmatan berupa masih diberi kesempatan untuk bernafas, bertemu orang-orang baik, dibesarkan dalam lingkungan yang nyaman, fasilitas dan segala kebutuhan terpenuhi. Tidak hanya itu, waktu luang, berkumpul bersama orang-orang yang kita sayangi, menikmati alam ciptaan-Nya dan ketenangan jiwa merupakan nikmat yang tak ternilai, bahkan dengan materi sekalipun.

Kehidupan yang kita jalani saat ini adalah nikmat itu sendiri.
Dalam perjalanan hidup, tak semata-mata soal kenikmatan. Kadang kita diberikan ujian berupa masalah-masalah, mulai dari hal-hal kecil sampai yang benar-benar terasa pedih. Ditinggalkan orang yang kita sayangi, bencana alam, kelaparan, kecelakaan atau sakit parah. Contoh-contoh seperti itu kadang terjadi pada kita, atau orang lain disekitar kita.
Dalam QS Al-Baqarah berbunyi, “Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah – buahan. Dan sampaikanlah hal gembira kepada orang – orang yang bersabar.” (Q.S 2; 155)
Sebagai makhluk Tuhan, kita sepatutnya sadar bahwa kepedihan hidup yang kita jalani merupakan ujian dari-Nya. Kepedihan itu diberikan agar kita sadar bahwa kita makhluk yang lemah dan bisa jadi sebagai peringatan agar kita kembali kepada Tuhan. Kadangkala malah seringkali kita lupa, khilaf berbuat salah dan terlena dengan segala kenikmatan yang ada, maka kita diberi kepedihan. Hal ini sesuai dengan Al –Qur’an di surah Al Baqarah ayat 153 yang berbunyi: “Wahai orang - orang yang beriman ! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang – orang yang sabar.” (Q.S 2;153)

Kepedihan juga salah satu bentuk ujian yang membuat hidup kita menjadi lebih dinamis. Yaitu lebih dewasa dalam berpikir, menghadapi masalah, tabah dan sabar. Itu membuat kita sadar bahwa segalanya berasal dari-Nya. Ketika ketika mendapatkan kepedihan, berdoalah, kembali kepada-Nya, adukan kepada-Nya. Namun ketika diberi kenikmatan senantiasa bersyukurlah dengan kenikmatan itu dengan cara berbuat baik, mencari harta yang halal, berbagi, menjalankan segala perintah-Nya dan sadar bahwa segala sesuatu yang kita perbuat ada yang mengawasi.

Tidak ada komentar: