Ia pendiam, bahkan terlalu pendiam untuk disebut pendiam
Wajahnya ayu, matanya indah, tapi tak terbaca
Selendang itu menutup dirinya dengan sempurna
Ia duduk dibangku pojok belakang
Selalu diam, hanya memperhatikan disekelilingnya
Sesekali tersenyum apabila ku sapa
Lalu tertunduk
Tidak melakukan apapun
Kadang aku heran dan bertanya,
Apa yang kau pikirkan wahai gadis?
Apa yang terjadi sehingga kau begitu pendiam?
Apa yang membuatmu seperti ini?
Seberapa berat beban yang kau rasakan?
Tidakkah kau kesepian dan ingin berbagi kisah dengan sahabatmu?
Tapi siapakah sahabatmu?
Bolehkah aku tau?
Bolehkah aku peduli padamu?
hampir 5 tahun yang lalu
sejak terakhir kalinya aku melihatmu
apa kabar kawan?
masih kah kau pendiam seperti saat itu?
*untuk kawanku yang sangat pendiam
ketika masa putih biru =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar