Welcome to My blog

"Bila kamu tak tahan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan.(Imam Syafi’i)"

Rabu, 20 Februari 2013

Gadis itu

Ia pendiam, bahkan terlalu pendiam untuk disebut pendiam
Wajahnya ayu, matanya indah, tapi tak terbaca
Selendang itu menutup dirinya dengan sempurna
Ia duduk dibangku pojok belakang
Selalu diam, hanya memperhatikan disekelilingnya
Sesekali tersenyum apabila ku sapa
Lalu tertunduk
Tidak melakukan apapun 

Kadang aku heran dan bertanya,
Apa yang kau pikirkan wahai gadis?
Apa yang terjadi sehingga kau begitu pendiam?
Apa yang membuatmu seperti ini?
Seberapa berat beban yang kau rasakan?
Tidakkah kau kesepian dan ingin berbagi kisah dengan sahabatmu?
Tapi siapakah sahabatmu?
Bolehkah aku tau?
Bolehkah aku peduli padamu?

hampir 5 tahun yang lalu
sejak terakhir kalinya aku melihatmu
apa kabar kawan?
masih kah kau pendiam seperti saat itu?


*untuk kawanku yang sangat pendiam
 ketika masa putih biru =)

Sederhana

Cinta
Bertaburan kata-kata pecah begitu saja
untuk menggambarkannya . .
Kata-kata tak pernah cukup
untuk melukiskan perasaan karenanya. .
Tetapi kata-kata itu begitu sempurna
bagi seseoramg yang mencintai cinta. .

Ia begitu bingung
Terdiam dan mematung
mencoba menerka seperti apa perasaannya
tapi ia tetap tak tau

Ia hanya merasa bahagia ketika melihat 'seseorang itu' tersenyum
Ia hanya merasa rindu ketika tak bertemu dengan 'seseorang itu'
Ia hanya merasa sedih ketika 'seseorang itu' kecewa
Ia hanya merasa ingin melakukan yang terbaik untuk 'seseorang itu'
Ia hanya merasa emosi redam ketika 'seseorang itu' ada
Ia hanya merasa ingin menjadi lebih baik lagi dan lebih baik lagi
agar 'seseorang itu' menghormati dan menghargainya

Ia bertanya
Apa perasaan 'sederhana' itu disebut Cinta?
.